Selasa, 08 Juni 2010

Teori Sastra

STRUCTURALISM
  1. Defenisi : Structuralism is an approach to the human sciences which attempts to analyse phenomena semiotically (ie. as a system of signs); or more loosely as a system of interrelated parts.
  2. Defenisi INA : Gerakan kritik sastra Perancis yang menggunakan metode-metode linguistik dan antropologi struktural (Holman)
  3. Defenisi INA II : Unsur yang menyatukan para strukturalis adalah prinsip-prinsip yang diambil dari Ferdinand de Saussure bahwa bentuk-bentuk budaya, sistem-sistem kepercayaan dan wacana-wacana dapat dipahami dengan baik dengan analogi dengan sistem bahasa (Honderich)
  • 1950an Claude Levis Strauss (antropolog) dan Roland Barthes (kritikus sastra)
    Akarnya dari pemikiran Saussure:
    a. Tanda adalah gabungan dari penanda dan petanda
    b. Makna mengandung hubungan relasi. Makna diketahui
    dari hubungan dengan kata lain, misalnya lawan
    katanya, beda fonemnya, dsb
    c. Parole vs langue.
  • Istilah ‘strukturalisme’ dimunculkan tahun 1929 oleh Jakobson dalam tulisannya “Romantic Panslavism-New Slavic Studies” (Selected Writings Vol.2, 1971)
  • Berkaitan dengan gerakan Formalisme Rusia, Struktural Linguistik Praha dan Linguistik Generative Chomsky
  • Strukturalisme mencakup beberapa disiplin ilmu :
  1. Antropologi
  2. Lingustik
  3. Kajian media
  4. Pendidikan
  5. Ideologi/Struktural Marxis
  6. Psikoanalisis
  7. Sosiologi
  8. Psikologi
  9. dll.
  • Tokoh Strukturalis :
  1. Roland Barthes
  2. Claude Levis Strauss
  3. Roman Jakobson
  4. Gerard Genette
  5. Louis Althusser
  6. Emile Durkheim
  7. Jean Piaget
  8. Michel Foucault
  9. A. J. Greimas
  • Penerapan Strukturalisme dalam Studi Sastra :

Bentuk Strukturalisme dalam studi sastra dijabarkan dalam beberapa metodenya, antara lain:

  1. Oposisi Biner
  2. Teori Naratif
  3. dan lain-lain
  • Contoh Penerapan Teori Strukturalisme dalam Studi Sastra
  1. Morphology of Folktale (Vladimir Propp)
  2. S/Z (Roland Barthes)
  3. dan lain-lain

Marxism

Definition :

Marxism is a particular political philosophy, economic and sociological worldview based upon a materialist interpretation of history, a Marxist analysis of capitalism, a theory of social change, and an atheist view of human liberation derived from the work of Karl Marx and Friedrich Engels.

The three primary aspects of Marxism are:

  1. The dialectical and materialist concept of history
  2. The critique of capitalism
  3. Advocacy of proletarian revolution

Contemporarily, Karl Marx’s innovative analytical methods — materialist dialectics, the labour theory of value, et cetera — are applied in archaeology, anthropology, media studies, political science, theater, history, sociological theory, cultural studies, education, economics, geography, literary criticism, aesthetics, critical psychology, and philosophy.

FEMINISM

Definition :

Feminism is a set of social theories and political practices that are critical of past and current social relations and primarily motivated and informed by the experience of women

There are many kind of theories of feminism, such as:

  • Amazon Feminism
  • Cultural Feminism
  • Ecofeminism
  • Femme Feminism
  • Feminazi
  • Moderate Feminism
  • Radical Feminism
  • Separatists

History of feminism

  • The feminism movement emerged around the late 19th century with the beginnings of the first wave of feminism.
  • The first wave refers to the feminism movement of the 19th through early 20th centuries, which dealt mainly with the suffrage movement.
  • The second wave(1960s-1980s)dealt with the inequality of laws, as well as unoffical inqualities, and was sparked by the publication of Betty Friedan’s The Feminine Mystique.
  • The third wave of feminism(1990s-current), is a continuation of the Second Wave,but is response to the perceived failures of he second-wave.

Proponents of the Feminism

  • Marry Woll stonecraft : A Vindication of the Rights of Women (1792)
  • Olive Schreiner : Women and Labour (1911)
  • Virginia Woolf : A Room of One’s Own (1929)
  • Simone de Beauvoir’s :The Second Sex (1949)
  • John Struart Mill’s : The Subjection of Woman (1869)
  • Friedrich Engels : The Origin of the Family (1884)
  • Gloria Steinem
  • Mary Daly
  • Helen Cixous

Theories/Concept ofProponents

  1. Gloria Steinem
    She believe the women’s liberation movement revolves around the equality of sexes, and that biological sex should not be the only factor in shaping a person’s social identity, socio-political or economic rights.
  2. Mary Daly
    She argue that human society would be better off with dramatically fewer men.

Deconstruction/ Post Structuralism

Definisi Dekonstruksi

  • Sebuah posisi filosofis, strategi politis/intelektual, dan modus pembacaan
  • Suatu bentuk analisis tekstual yang terutama dihubungkan dengan tokoh filsafat Perancis, Jacques Derrida, kritikus Amerika Paul De Man, dan para dekonstruksionis Yale, seperti J Hillis Miller, Harold Bloom, Geoffrey Hartman

Sejarah Dekonstruksi

Dekonstruksi adalah suatu perkembangan yang radikal dan luas dalam ilmu kemanusiaan terutama filsafat dan sastra yang diperkenalkan oleh filsafat Perancis, Jacques Derrida dalam buku-bukunya yang terbit antara akhir tahun 1960an dan awal 1970an, termasuk Of Grammatology, Writing and Difference, Speech and Phenomena, Margins of Philosophy dan Dissemination

Konsep Dekonstruksi

Dekonstruksi adalah strategi dalam filsafat dan strategi untuk menangani filsafat. Mendekonstruksi adalah membalik hirarki dari posisi filosofis tradisional yang didalamnya satu istilah mendominasi istilah lain. Pembacaan dekonstruktif memusatkan pada oposisi biner di dalam teks, pertama-tama, untuk menunjukkan bagaimana oposisi ini distruktur secara hirarkis; kedua, membalikkan hirarki tersebut secara temporer seolah-olah untuk mengatakan bahwa teks tersebut mengatakan kebalikan apa yang tampak dikatakan pada mulanya; dan ketiga, menggantikan dan menyatakan ulang kedua istilah oposisi dalam hubungan ‘perbedaan’ yang tidak hirarkis.

Tokoh Dekonstruksi

  • Jacques Derrida
  • Paul de Man
  • J Hillis Miller
  • Harold Bloom

PRINSIP DEKONSTRUKSI

  • Membiarkan Sang Lain (the Other) berbicara/muncul
  • Merubah/membalik penekanan pada logosentrisme
  • Mengungkap marjinalitas
  • Menghubungkan dengan sejarah
  • Tidak membahas kaitan signifier vs signified, tetapi hanya antar signifier

Dekonstruksi dalam Kajian Sastra


Structuralism Post Structuralism
Parallel Contradiction
Balances Shift/Break
Repetition Conflict
Symmetry Absence/Omissions
To show unity To show disunity

Dekonstruksi dalam Praktik Kritik Sastra

Verbal, textual, linguistic deconstruction (lihat Beginning Theory)

PSYCHOANALYSIS

Definisi :

Psikologi adalah “ilmu tentang jiwa”, tetapi berkembang menjadi “ilmu tentang perilaku”.Cabangnya meliputi psikologi normal, abnormal, binatang, manusia, anak-anak, genetis/perkembangan, industri, sosial, klinis, akademis, pendidikan atau berdasar aliran pemikiran meliputi behaviouristis, Gestalt, psikoanalisis, Freud, Jung, Adler, kognitif

Latar Belakang Pyscoanalisis :

  1. Psikoanalisis disebut sebagai psikologi aliran Freud
  • Bentuk penanganan terhadap neurosis (gangguan jiwa) yang diciptakan oleh Sigmund Freud pada tahun 1890an dan dikembangkan olehnya dan pengikutnya sejak saat itu.
  • Teori psikologi tentang asal usul neurosis dan perkembangan mental secara umum yang dikembangkan oleh Freud dan para pengikutnya sebagai akibat penanganan terhadap kasus-kasus neurosis

Neurosis: mulanya berarti “penyakit syaraf” kemudian diartikan sebagai “kekacauan fungsional” yakni sakit yang disebabkan oleh gangguan sistem syaraf. Sejak penemuan Freud, histeria, salah satu neurosis, dianggap sebagai gangguan kepribadian, bukan pada sistem syaraf.

Tokoh Psycoanalisis :

  1. Sigmund Freud (1856-1939)
  • Freud adalah seorang yang produktif. Meskipun ia dianggap sosok yang kontroversial dan banyak tokoh yang berseberangan dengan dirinya, Freud tetap diakui sebagai salah seorang intelektual besar. Karyanya, Studies in Histeria (1875) menandai berdirinya aliran psikoanalisa, berisi ide-ide dan diskusi tentang teknik terapi yang dilakukan oleh Freud.
  • Freud membagi mind ke dalam consciousness, preconsciousness dan unconsciousness. Dari ketiga aspek kesadaran, unconsciousness adalah yang paling dominan dan paling penting dalam menentukan perilaku manusia (analoginya dengan gunung es). Di dalam unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang besar dan instink. Preconsciousness berperan sebagai jembatan antara conscious dan unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat diakses kapan saja. Consciousness hanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas.
  • Freud mengembangkan konsep struktur mind di atas dengan mengembangkan & lsquo; mind apparatus & rsquo;, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu id, ego dan super ego.

Konsep Struktur Mind Sigmund Freud :

Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera.\

Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral.

Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntuta moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah. Ego selalu menghadapi ketegangan antara tuntutan id dan superego. Apabila tuntutan ini tidak berhasil diatasi dengan baik, maka ego terancam dan muncullah kecemasan (anxiety). Dalam rangka menyelamatkan diri dari ancaman, ego melakukan reaksi defensif /pertahanan diri.

Alfred Adler (1870-1937)

Konsep utama Adler adalah organ inferiority. Teorinya tentang adanya inferiority karena kekurangan fisik yang berusaha diatasi manusia, ia memperluas teorinya dengan menyatakan bahwa perasaan inferior adalah universal. Setiap manusia pasti punya perasaan inferior karena kekurangannya dan berusaha melakukan kompensasi atas perasaan ini. Kompensasi ini bisa dalam bentuk menyesuaikan diri ataupun membentuk pertahanan yang memungkinkannya mengatasi kelemahan tersebut.
Adler juga membahas tentang striving for superiority, yaitu dorongan untuk mengatasi inferiority dengan mencapai keunggulan. Dorongan ini sifatnya bawaan dan merupakan daya penggerak yang kuat bagi individu. Adanya striving for superiority menyebabkan manusia selalu berkembang ke arah kesempurnaan. Teori ini yang membuat Adler memiliki pandangan lebih optimis dan positif terhadap manusia serta lebih berorientasi ke masa depan dibandingkan Freud yang lebih berorientasi ke masa lalu.

Carl Gustav Jung (1875-1961)

Jung menekankan pada aspek ketidaksadaran dengan konsep utamanya, collective unconscious. Konsep ini sifatnya transpersonal, ada pada seluruh manusia. Hal ini dapat dibuktikan melalui struktur otak manusia yang tidak berubah. Collective unconscious terdiri dari jejak ingatan yang diturunkan dari generasi terdahulu, cakupannya sampai pada masa pra-manusia. Misalnya, cinta pada orangtua, takut pada binatang buas,dan lain-lain. Collective unconscious ini menjadi dasar kepribadian manusia karena didalamnya terkandung nilai dan kebijaksanaan yang dianut manusia.

Aplikasi Psychoanalisis Terhadap Karya Sastra :

The application toward characters in literary works

To apply this theory toward the characters in literary works, how it influences the characters in literary works. What later will give the purposes and objectives of a writer in forwarding of literary work

The application toward author related to literary works.

To apply the psychoanalytic toward the author of literary works whether the author has tendency in psychoanalytic theory, so that he is inspirited to write the literary works as the representation of himself or herself that is center and target in federating intend writer.

The Analysis toward characters as representation of psychoanalytic theories.

The application of this theory toward the reader of literary works in order to know the influence of this theory whether the literary works have effect to influence the readers habit or behavior.

Analysis toward characters as representation of psychoanalytic theories.

To analyze the characters in literary works dealing with as the symbol of theory, whether the character has represented on of the theories of psychoanalytic

2 komentar:

  1. wah saudara hebat sekali ... salam kenal dari orang yang baru belajar ini ... tapi sepertinya penyakit hati saudara belum sembuh ...

    dan merugilah anda berarti ... baa?

    BalasHapus